Jupe dikecam aktivis perempuan pacitan

Artis Julia Perez yang akrab disapa Jupe mendapat sambutan kurang hangat dari kalangan aktivis perempuan dan ormas keagamaan saat datang ke Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, Sabtu (24/4). Hal itu terlihat dari salah satu spanduk berukuran 1×6 meter yang dipasang Aktivis Perempuan Pacitan (APP) di depan pendopo Kabupaten setempat di Jalan Jaksa Agung Suprapto.

Tulisan dalam spanduk tersebut, antara lain, berbunyi ‘Bila Suatu Urusan Diserahkan kepada Yang Bukan Ahlinya, Tunggulah Kehancurannya’, ‘Sebaiknya Jupe Jadi Artis Saja’ dan ‘Jangan Jadi Cawabup Pacitan’.

Pendopo kabupaten merupakan salah satu tempat Jupe melakukan roadshow (kunjungan politik) untuk kali pertama sejak diusulkan menjadi kandidat calon wakil bupati Pacitan. Dikonfirmasi mengenai pemasangan spanduk penolakan tersebut, koordinator APP Ririn Subiyanti mengaku pihaknya bertanggung jawab.

“Kami hanya ingin mengingatkan Jupe bahwa rencana pencalonannya tidak bisa diterima oleh masyarakat Pacitan,” katanya.

Ia mengatakan, total spanduk yang mereka pasang ada lima buah. Selain spanduk utama di depan pendopo, ada empat spanduk lain yang pemasangannya tersebar di sejumlah jalan protokol dan lokasi-lokasi strategis. Spanduk dipasang di jalan raya menuju Kecamatan Arjosari yang menjadi perlintasan Jupe untuk melakukan kunjungan ke Pesantren Al Fatah, Desa Kikil, Kecamatan Arjosari.

“Itu merupakan aksi kami yang ketiga dan akan kami lanjutkan jika dia (Jupe) tetap maju dalam Pilkada Pacitan,” katanya.

Meski muncul sejumlah aksi penolakan di Pacitan, perempuan bernama asli Yuli Rachmawati tetap akan melanjutkan rencananya untuk maju dalam Pilkada Pacitan pada 22 Desember mendatang. Namun gerakan resistensi yang dibangun APP bersama 20 ormas di Pacitan itu, justru membuat pelantun lagu Belah Duren itu semakin percaya diri, di antaranya, dengan serangkaian safari politik di Pacitan.

0 Response to "Jupe dikecam aktivis perempuan pacitan"

Posting Komentar

powered by Blogger | WordPress by Newwpthemes